Bawaslu Kota Bekasi Didemo Puluhan Perempuan: Tindakan tidak Bermoral yang Dilakukan Oleh Paslon

Bawaslu Kota Bekasi. [doc.klise]

KLISE, KOTA BEKASI – Buntut pelaporan dan beredarnya rekaman Paslon Walikota Bekasi atas dugaan kekerasan seksual terhadap kadernya sendiri, menuai respon negatif dari masyarakat Kota Bekasi.

Kelompok perempuan yang membentuk Gerakan Peduli Perempuan Kota Bekasi (GPPKB) mengecam perbuatan kekerasan seksual tersebut yang dilakukan terlapor inisial ‘S’ terhadap korban ‘IL’.

Ratusan massa GPPKB ini mengereduk kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi, di Jalan Bandeng Raya No. III, Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pada Jumat siang (22/11/2024).

Mereka mendesak Bawaslu untuk mendiskualifikasi Paslon yang telah melecehkan harga diri perempuan. Apalagi hal tersebut dilakukan oleh Ketua salah satu Parpol Islam di Kota Bekasi.

“Sebagai kaum perempuan, kami sangat miris dengan tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh Paslon tersebut. Kami berharap Bawaslu dapat mendiskualifikasinya,” ucap Juwita salah satu peserta demo.

Hal lainnya juga diungkap Sari, warga Jatiasih yang notabene adalah ibu rumah tangga ini, menyayangkan ungkapan ‘S’ setelah mendengar rekaman yang beredar luas dijagat medsos (media sosial).

“Seorang pemimpin harus menjaga dan menghormati harkat martabat perempuan, tapi kalau pemimpinnya sudah seperti ini, sama saja akan menjadi neraka bagi para kaum ibu kedepannya. Kami disini tergugah karena mendengar isi perbincangan pelaku dan korban yang seolah mengentengkan perbuatannya, rusak moralnya sudah,” cetusnya.

Sementara Koordinator aksi, Tiana mengungkapkan aksi ini adalah gerakan moral para kaum perempuan atas kasus kekerasan seksual yang ramai diperbincangkan belakangan ini.

Penulis: CrEditor: Redaksi