Destinasi Unggulan yang Kaya akan Warisan Leluhur

Sandiaga Uno Dorong Potensi Desa Wisata Bugisan Ciptakan Lapangan Kerja

Menteri Sandiaga Uno: Desa Wisata Bugisan Kaya Akan Warisan Leluhur yang Jadi Destinasi Unggulan, Potensi untuk Terciptanya Lapangan Kerja. [doc.yayasanbumidamai]

“Jadi, akan kami kembangkan travel pattern tadi. Dari Borobudur untuk melihat. Karena tidak terlalu jauh. Ini umurnya sama dan juga menampilkan kearifan lokal,” tambah Sandi.

Selain itu, Sandi juga mengatakan, pemerintah akan memberikan bantuan untuk pencatatan hak intelektual alat musik asli Desa Wisata Bugisan, Pring Sedapur, yang dibuat sendiri oleh Ki Sutikno, warga desa Bugisan. Alat musik ini terbuat dari sekelompok pohon bambu atau pring sedapur.

”Sehingga ini tercatat untuk diturunkan kepada generasi selanjutnya,” ucapnya.

Nuansa alam pedesaan yang asri dan budaya masyarakat jawa, ramah tamah, serta kesenian budaya merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan dilestarikan oleh warga masyarakat. Kekayaan alam dan peninggalan sejarah itulah yang menjadikan Desa Bugisan menjadi simbol interaksi yang harmonis antara manusia, alam, dan sang pencipta.

Desa Wisata Bugisan memiliki beberapa objek wisata buatan unggulan, di antaranya, Paseban Candi Kembar. Itu merupakan cafetaria yang berada di sebelah timur Candi Plaosan. Paseban Candi Kembar dikonsep sebagai kafe semi modern yang dihiasi lampu lampion warna warni. Di area itu juga dibangun saung-saung untuk persinggahan pengunjung, serta terdapat panggung untuk acara live music.

Kemudian ada Daleme Simbah yang merupakan rumah tradisional peninggalan salah satu tokoh desa. Di bangunan itu, wisatawan dapat menemukan aksen atau tulisan Jawa kuno Hanacaraka yang dilestarikan. Tulisan tersebut menceritakan fase kehidupan manusia menurut Jawa dari lahir sampai meninggal.

Sementara soal potensi seni, Desa Wisata Bugisan memiliki pertunjukan warisan leluhur, yakni Karawitan. Pertunjukan seni dengan musik gamelan dan dimainkan oleh warga sekitar. Kemudian ada Jathilan, pertunjukan kuda lumping. Ada pula Gejog Lesung yang masih dilestarikan dan biasa dimainkan oleh warga lansia dan biasa ditampilkan di festival budaya Candi Plaosan. Selain Jathilan, desa tersebut juga memiliki ragam tarian lain seperti, Sorak Gumyak, Wanara, dan Sendratari.

Urusan kuliner, pelancong bisa mencicipi berbagai menu khas. Seperti jamu tradisional, Jenang Kendhil, Sego Gudangan, Sego Wiwitan, dan Sambel Wader. Ada pula cemilan di antaranya, ampyang, keripik pisang, aneka peyek, dan aneka olahan pepaya.

Nah, yang menarik, Desa Bugisan juga memiliki souvenir yaitu baju daur ulang sampah. Yang proses pembuatannya memanfaatkan sampah rumah tangga yang tidak dapat diurai. Oleh ibu ibu PKK Desa Bugisan diolah sehingga memiliki nilai jual yaitu baju daur ulang. Selain itu Desa Bugisan juga memiliki produksi batik eco printing dengan bahan dari alam yang ramah lingkungan, motif motif alam. Pengunjung juga bisa ikut membuat batik tersebut.

Penulis: CrEditor: Redaksi