Jadi Pemicu Macet, Warga Keluhkan Aktivitas Pasar Tumpah Gabus

Jl. Srimukti, Bekasi Utara Kabupaten Bekasi. [doc.klise]

KLISE, KAB BEKASI — Warga Tambun Utara mulai resah dengan kemacetan yang ditimbulkan pasar tumpah setiap harinya, keberadaan pedangang pasar yang memakan hampir setengah badan jalan Srimukti, menjadi penyebab terjadinya kemacetan di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

Kemacetan ini menghambat lalu lintas warga yang ingin berangkat bekerja, tidak jarang warga pun harus rela bermacet ria setiap harianya. Hal ini diungkap oleh Ketua Karang Taruna Tambun Utara, Tejo kepada Klise.

“Tiap pagi macet jalanan Pasar Gabus. Kesian orang berangkat kerja telat. Kemarin saya liat Bapak Lurah Sandam beserta jajaran dan bang Aray bersosialisasi dengan pedagang. Tapi tidak ada pergerakan dari hasil sidaknya,” kata Tejo

Tejo mengungkapkan, bahwa kemacetan terjadi akibat para lapak pedagang yang memakan badan jalan, diperparah juga tidak adanya aparat kepolisian yang mengatur arus lalu lintas menjadikan lalu lintas kendaraan makin semrawut.

“Efek pedagang memakai bahu jalan dan mendirikan bangunan di atas saluran air, jalan jadi macet dan lingkungan jadi terlihat kumuh,” ungkapnya.

Lanjut Tejo, jika memasuki weekend jalan sekitar pasar pun akan bertambah macet karena adanya aktifitas pasar tumpah yang dipadati warga. Ditambah aktifitas warga lokal yang hilir mudik dan berwisata.

“Kalau libur tuh macetnya tambah parah, pasar semakin ramai, dan banyak warga lokal yang lalu lalang serta berwisata,” jelasnya.

Dia pun berharap, agar permasalah ini cepat diselesaikan, agar lingkungan aman dan nyaman serta tidak macet.

“Pemerintah Desa dan Kecamatan harus bertindak cepat dan tegas, jangan sampai himbauan tidak dihiraukan para oknum pedagang jika tidak ada tindakan, pertumbuhan penduduk semakin padat semakin macet, kemajuan dan keindahan lingkungan harus seimbang,” harapanya

Sementara Kaur Trantib Desa Srimukti, Aray mengatakan bahwa pihaknya beserta jajaran Desa Srimukti akan mengevaluasi prihal keluhan masyarakat. “Lagi berproses,” singkatnya.

Penulis: GunEditor: Redaksi