Perubahan Desain Tol Cibitung – Cilincing Telan Biaya 10,80 Triliun

Screenshot. [doc.net]

Yaya mengatakan bahwa kontur tanah lunak sedalam lebih dari 20 meter menjadi musabab jalan tol tak bisa dibangun dengan menimbun tanah, metode yang paling murah. Selain tanah lunak, trase jalan tol Cibitung—Cilincing juga melintasi rawa sehingga membutuhkan metode tiang pancang untuk menopang struktur jalan tol.

“Jadi, secara konstruksi, tol ini komplet karena ada at grade, elevated, dan pile on slab,” ujar Ari.

BACA JUGA : Kasus Kematian Akibat Covid-19 di 15 Provinsi Sudah Nol Persen

Di sisi lain, CTP sudah mengamankan pendanaan untuk proyek jalan tol lewat pinjaman sindikasi perbankan senilai Rp7,40 triliun atau hampir 70 persen dari total investasi.

Adapun, sisa pendanaan ditopang setoran modal pemegang saham, yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) dan PT Akses Pelabuhan Indonesia (API), anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). WTR memiliki saham CTP sebesar 55 persen, sedangkan API menggenggam 45 persen.

Secara umum, per 3 Oktober 2019, progres pembebasan lahan di proyek jalan tol Cibitung—Cilincing mencapai 80,12 persen, sedangkan progres konstruksi tercapai 61,24 persen.

Penulis: SautEditor: Red