Menurutnya, selama masalah utama tidak diselesaikan, harapan untuk menuntaskan persoalan ini nyaris mustahil.
“Jika ‘induknya’ tidak diberantas, maka akan terus ‘menetas’ generasi baru yang bahkan lebih kebal terhadap ancaman. Ini seperti virus yang berkembang biak karena tidak dihancurkan,” jelas Silaen.
Ia menyebutkan bahwa penyelesaian masalah judi online hingga ke akar-akarnya mungkin hanya bisa diketahui Tuhan.
“Semua masalah bisa dicegah atau bahkan diberantas bila ada kemauan. Tidak perlu menunggu ‘no viral, no justice’. Rakyat seolah hanya disuguhi drama untuk menutupi sesuatu agar tidak terungkap,” tegasnya.
Silaen juga merasa frustrasi dengan kinerja aparat hukum yang, menurutnya, hanya “gabut” alias tidak jelas arah.
“Seharusnya tugas penegak hukum jelas, tanpa perlu didesak-desak. Kalau serius, tangkap saja ‘raja judol‘-nya. Tapi jangan-jangan ‘raja judol’ itu adalah bagian dari mereka sendiri. Mana mungkin ‘jeruk makan jeruk’?,” tandasnya.