Universitas Moestopo Gelar FGD Terkait Identitas Bangsa

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dan Institut Seni dan Budaya Indonesia Bandung Menggelar Forum Group Discussion. [doc.klise]

Meski begitu, pertumbuhan kebudayaan Indonesia tidak perlu menekan dan menghapus identitas lokal atau regional, akan tetapi diberi kesempatan menyumbang dan memperkaya kebudayaan nasional berlandaskan Pancasila, yang salah satu silanya mengandung konsep kemanusiaan secara utuh dan merupakan hakikat kepribadian bangsa Indonesia. Identitas nasional selayaknya juga hadir untuk mempersatukan keberagaman masyarakat, yang sejalan dengan semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika.

Dengan percaturan global, dimana ruang dunia tanpa batas, identitas nasional suatu bangsa dengan bangsa lainnya semakin baur dan sulit dibedakan.

Dengan FGD ini, para narasumber yang berasal dari para dekan dan dosen Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dan Institut Seni dan Budaya Indonesia Bandung mendiskusikan bahwa mempertahankan dan mengembangkan unsur-unsur kearifan lokal yang meskipun berbeda-beda namun menjadi satu kesatuan, menjadi bagian dari identitas nasional yang diterapkan dalam
aktivitas berkesenian, menjalin hubungan, berkomunikasi maupun meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi.

Perbedaan kearifan lokal ini dari beragam suku dan budaya menunjukkan nilai-nilai eksistensi keunikan bangsa, baik secara individu maupun kolektif. Ditambah dengan perkembangan kemajuan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat identitas bangsa.

“Kemajemukan kearifan lokal yang keunikannya diselaraskan dalam kehidupan sehari-hari dapat membentuk satu kesatuan identitas bangsa seutuhnya,” tutup Prof. Rudy.

Penulis: CrEditor: Ricky Jelly