KLISE, KAB. BEKASI – Kemarahan warga Kebalen memuncak.Mereka geram mendapati maraknya warung obat tak berizin berkedok konter handphone dan kontrakan yang diduga menjual obat-obatan terlarang serta prostitusi online di wilayah mereka.
Beberapa warga, perwakilan ormas, tokoh masyarakat melakukan sweeping dan mendatangi lokasi beberapa konter yang menjual Tramadol dan Eksimer yang berada di wilayah mereka. Aksi ini dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua.
Warga merasa resah dan khawatir karena peredaran obat-obatan terlarang ini dapat merusak masa depan generasi muda serta biang kriminalitas dan tawuran remaja.
“Maraknya warung obat tak berizin ini sangat meresahkan. Mereka diduga menjual obat-obatan jenis G (Tramadol) yang berbahaya bagi kesehatan,” ujar Ustadz Ahmad Marzuki kepada KLISE, Selasa (8/10/2024).
“Para pembeli kebanyakan adalah pelajar dari SMP hingga SMA. Ini sangat miris,” lanjutnya.
Razia yang dilakukan oleh warga, dan ormas LMP, Banser, FBR, dan Jajaka merupakan bentuk keprihatinan terhadap peredaran obat keras yang dijual bebas tanpa resep dokter. Aksi ini juga diharapkan menjadi shock therapy bagi para penjual obat terlarang lainnya di Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan.
Saat penggerebekan berlangsung, penjual di konter-konter handphone dan kontrakan yang menjadi tempat prostitusi online sempat diberi peringatan.
“Kami akan terus melakukan penggrebekan tempat mereka berjualan dan menjual obat terlarang. Tidak akan ada toleransi bagi mereka yang nekat menjual obat-obatan berbahaya, kita sudah beri peringatan untuk pemilik kios dan oknumnya” tegas Ustadz Marzuki yang juga tokoh masyarakat di wilayah Kebalen tersebut.
Dirinya pun, berharap agar pihak aparat hukum dan pemerintah segera mengambil tindakan tegas terhadap peredaran obat-obatan terlarang serta prostitusi online biang dari kriminalitas.
“Kami sudah tidak tahan lagi! Ini jelas pelanggaran hukum yang merugikan banyak pihak, terutama generasi muda kita. Kami mendesak Polsek dan Pemerintah Babelan, untuk segera turun tangan dan bertindak tegas. Jangan tutup mata terhadap bahaya narkoba yang mengancam masa depan bangsa,” tegasnya.
Dirinya pun menyebut, jangan salahi masyarakat jika aparat pemerintah dan hukum lamban menangani hal ini, jika dirinya bersama LMP, Banser, Jajaka, FBR, dan Tokoh Masyarakat lainnya mensweeping kembali penjualan dan prostitusi online masih melakukan aktifitasnya.
“Segera panggil, penjual, dan oknum yang membekingi toko obat terlarang, dan prostitusi online untuk angkat kaki dari wilayah kami, dan menyatakan maaf kepada masyarakat,” tutupnya.***