KLISE, KOTA BEKASI – Kepala Bidang pengendalian pencemaran, pemeliharaan, dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup (LH) pada Dinas Lingkungan Hidup, Andi Franky mengatakan, bahwa Dinas LH sudah melakukan pengawasan langsung dengan memberikan segel dan menutup saluran air WARJO.
“Kita sudah segel dan tutup saluran air limbahnya sebagai sumber pencemarnya bang. Selanjutnya kita minta mereka buat bak penampunag untuk disedot secara berkala,” kata Andy kepada Klise beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, penutupan yang dilakukan masih terdapat genangan limbah air tepat berada didepan saluran WARJO. Dirinya pun meminta terhadap Ketua RW01 Iskandar untuk dapat memastikan persoalan air limbah itu benar dari WARJO. Jika terbukti masih melanggar, dirinya akan menutup dari hulunya.
“Harus dipastikan kembali bang apakah sumbernya memang dari WARJO, atau ada sumber lainnya, karena kita sudah tutup pakai semen untuk yang masuk saluran warga, kalau memang terbukti masih buang maka dari hulunya nanti kita segel,” ucap Andy.
Sementara, Ketua RW01 Iskandar mengatakan, bahwa dirinya menduga kuat limbah air bau bekas cuci berasal dari WARJO, dirinya mencurigai adanya pipa lain yang mengarah ke saluran, sehingga masih saja ada genangan air limbah bekas cuci setiap paginya.
“Kita menduga kuat sumbernya memang WARJO, kalau kemarin ada pipa overflow, dan yang mengarah ke saluran Kota sudah disemen itu memang benar. Tapi, kemungkinan ada pipa warjo yang lain lari ke saluran,” tukasnya.
Pasalnya, selang beberapa hari hasil sidak dan tutup dengan melakukan penyemenan, dan melakukan penyedotan bank penampungan, tidak adanya air limbah cuci yang menggenang.
“Tapi dua hari kemudian kembali banjir ada apa ini, artinya penyedotan dilakukan tidak maksimal, dan patut diduga keras adanya saluran pipa lain, dan ini harus dipantau terus menerus mengingat usaha ini sering membandel, karena teguran keras dari Pemerintah dan Dinas terkait memang dirasa terlalu lembek,” pungkasnya.***


 
									











