KLISE, KOTA BEKASI – Anggota Komisi V DPR RI H. Sudjatmiko ST menilai program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah, sangat bermanfaat bagi masyarakat berstatus Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
BSPS di Kota Bekasi tahun ini mencatat capaian yang signifikan dengan tembus di angka 350 penerima bantuan untuk rumah tidak layak huni. Angka tersebut menjadi yang terbesar sepanjang program BSPS berjalan di daerah, dan ini merupakan bukti nyata hadirnya pemerintah melalui DPR RI dalam membantu masyarakat kecil yang membutuhkan tempat tinggal layak.
“Untuk Kota Bekasi kuotanya sekitar 350 rumah. Ini mungkin program BSPS yang paling besar selama ini, karena sebelumnya memang tidak ada perwakilan dari Komisi V yang mengawal langsung di sini,” ujar Sudjatmiko, Jumat (12/9/2025).
Dari total bantuan tersebut, 200 unit dialokasikan untuk wilayah Bekasi Utara dan Medan Satria, yang dinilai memiliki jumlah masyarakat dengan kebutuhan paling tinggi terhadap perbaikan rumah tidak layak huni.
“Kenapa ditempatkan lebih banyak di sana? Karena masyarakatnya paling banyak yang membutuhkan, sehingga kami prioritaskan untuk wilayah tersebut,” tambah legislator asal PKB.
Sudjatmiko menegaskan bahwa program BSPS tidak hanya berhenti di tahun ini. Pemerintah bersama DPR RI akan terus mengupayakan agar program ini berlanjut secara konsisten setiap tahun, bahkan dengan kuota yang lebih besar.
“Program BSPS berjalan terus setiap tahun. Tahun depan juga tetap ada, dan mudah-mudahan bisa bertambah kuotanya untuk Kota Bekasi,” ungkapnya.
Secara total, untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Depok dan Bekasi, kuota BSPS mencapai 550 penerima, dengan rincian 350 di Kota Bekasi dan 200 di Depok.
Melihat tingginya kebutuhan masyarakat, Sudjatmiko menyampaikan harapannya agar alokasi anggaran ke depan bisa ditingkatkan. Dengan demikian, lebih banyak rumah tidak layak huni dapat diperbaiki melalui program ini.
“Sekarang masih dalam tahap pembahasan anggaran. Mudah-mudahan tahun depan kuotanya bisa mencapai 2.000 penerima. Kalau itu tercapai, khusus di Bekasi bisa lebih dari 1.000 rumah yang mendapat bantuan BSPS,” jelasnya.
Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya menjadi salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat berpenghasilan rendah. Bantuan ini tidak hanya memperbaiki kualitas rumah, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sudjatmiko menekankan bahwa manfaat program ini dirasakan langsung oleh penerima, tanpa melalui jalur yang berbelit-belit.
“Semoga program ini benar-benar bermanfaat, karena langsung diterima oleh masyarakat yang membutuhkan,” tutupnya.
Dengan capaian tersebut, program BSPS di Kota Bekasi bukan hanya sekadar angka statistik, melainkan bagian dari wujud nyata pemerataan pembangunan perumahan rakyat. Melalui dukungan DPR RI, pemerintah berkomitmen untuk menghadirkan rumah layak huni bagi masyarakat, terutama mereka yang selama ini tinggal di tempat yang tidak memenuhi standar kesehatan maupun kenyamanan.
Ke depan, masyarakat Bekasi berharap agar kuota BSPS terus ditingkatkan sehingga semakin banyak keluarga dapat merasakan manfaat dari program strategis ini.***