Antonius Benny Susetyo; FKUB Wajah Nyata Indonesia dalam Moderasi Beragama

Wabinar [doc.net]

“Keragaman itu adalah harta berharga bukan ancaman dan ini membuktikan bahwa beragama di Indonesia tidak bersifat kolonialis dan invasive, tidak ada agama yang bermaksud untuk memarginalkan dan memusnahkan umat agama lain,” tuturnya.

Hal lain disampaikan oleh Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo. Dalam penjelasannya dijelaskan bahwa persoalan saat ini adalah bagaimana aset bangsa dalam era digital ini justru menjadi sumber perpecahan dan olok olok, maka diperlukan kesadaran dari masyarakat.

“Harus ada kesadaran masyarakat untuk dapat mengerti bahwa keanekaragaman, suku, bangsa, budaya dan agama yang ada di Indonesia merupakan Anugrah Tuhan, dan karenanya kita perlu mengerti bahwa mencintai Tuhan berarti mencintai sesama ciptaannya dan mencintai sesamanya ciptaan Tuhan artinya dengan saling mengasihi dan selalu menjalin komunikasi positif antar pemeluk beragama,” jelas Benny.

Lebih lanjut Benny menjelaskan jika kesadaran masyarakat tersebut terbangun maka dapat terjadi Sinergi yang berujung pada kontribusi positif pada pembangunan bangsa dan Bernegara, ini adalah inti moderasi beragama dan FKUB berperan sebagai salah satu wadahnya.

“FKUB sebagai Wadah dalam usaha mengakomodir kepentingan setiap pemeluk agama dipandang merupakan agen yang tepat dalam usaha moderasi beragama, keberadaan FKUB bukan semata mata sebagai pengobat permasalahan antar umat beragama, namun lebih dari itu FKUB harus dapat menjadi wadah kebersatuan bangsa, wadah penanaman nilai nilai luhur beragama dan berbangsa yang bersumber pada Pancasila,” pungkas Benny.

Penulis: CrEditor: Red