KLISE, KOTA BEKASI – Warga Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, dan penduduk dan pengguna Jalan KH Muchtar Thabrani, Kota Bekasi, meminta pengusaha ‘Warkop Warjo’ untuk segera memperbaiki saluran irigasi pembuangan limbah cuci usaha tersebut.
Pemerintah daerah juga seharusnya tidak melakukan pembiaran pelaku usaha untuk membuang limbah cuci atau lainnya dengan se-enaknya, tanpa mengesampingkan lingkungan hidup setempat.
“Masyarakat tidak mempersoalkan usaha itu, tetapi limbah yang mereka hasilkan sangat mengganggu dan mencemari saluran air yang luber hingga ke jalan raya dengan bau yang menyengat dan warna hitam pekat. Saluran yang menghubungkan dua wilayah antara Kelurahan Marga Mulya dan Kelurahan Perwira itu diduga dicemari air limbah usaha ‘Warkop Warjo,”jelas warga sekitar yang terkena dampaknya saat mengikuti Karnaval 17 Agustus 2024, Wahyu.
Pemantauan Klise, ramainya pengunjung ‘Warkop Warjo’ patut diduga menjadi penyumbang besar limbah hasil cucian wadah para pengunjung. Hampir saban malam hari saluran air tumpah ke jalan yang diduga dari limbah usaha Warkop Warjo.
“Warkop Warjo memang ramai setiap jamnya, ketimbang ruko-ruko yang berada disekitarnya, harapan kamibya i’tikad baik lah, mereka kan enak, laris, dapat uang. Lha, kami sebagai warga pinggiran dapat bau tok, kita meminta untuk pengusaha juga memperhatikan lingkungan, bukan sekedar keuntungan semata,” jelasnya.
Senada dengan Wahyu, warga sekaligus pengendara melintas yang enggan disebut namanya mengatakan kala itu, pihak ‘Warkop Warjo’ juga mengakui bahwa saluran pengolahan limbah mengalami overload.