Polda Metro Jaya Pulangkan Demonstran Pasca Aksi di Gedung DPR-MPR RI

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi. [doc.hmspol]

KLISE, JAKARTA – Sebanyak 301 demonstran yang di amankan saat terjadi kericuhan pada aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI pada Kamis (22/08/24) kemarin.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan Ratusan orang yang di amankan di Polres Metro Jakarta Barat kemudian di Polres Metro Jakarta timur sudah selesai di ambil keterangannya kemudian sudah di pulangkan, untuk yang di Polres Metro Jakarta pusat dari 3 orang 2 sudah di pulangkan dan yang 1 masih di lakukan pendalaman untuk dikembangkan.

“Untuk yang diamankan jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya itu ada 50 orang, 6 diantaranya adalah anak-anak yang berusia sebelum 18 tahun, 1 orang diantaranya seorang Wanita, 43 lainnya adalah dewasa,” ungkap Ade Ary pada Jum’at (23/08/24) malam.

Lanjutnya, setelah kemarin diamankan karena diduga telah melakukan tindakan-tindakan yang menyebabkan terjadinya gangguan Kamtibmas, saat proses penyampaian pendapat areal sekitar gedung DPR/MPR RI di depan dan di belakang, terjadi ada beberapa gangguan Kamtibmas antara lain merusak pagar di gerbang DPR/MPR RI bagian depan sebelah kiri rusak, sebelah kanan juga rusak dan pagar belakang DPR/MPR RI dirusak.

Kemudian, sambungannya, ada beberapa petugas Polda Metro Jaya juga yang mengalami luka karena mendapatkan tindakan kekerasan dari para oknum yang diamankan ini.

Sehingga, kata dia, dari 50 orang yang telah diamankan dan dilakukan pendalaman akhirnya penyidik Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan 19 tersangka diantaranya, sebagai tersangka pertama itu ada 1 orang yang dikenakan Pasal 170 KUHP atau diduga melakukan kekerasan secara bersama-sama dimuka umum terhadap barang yaitu merusak pagar DPR/MPR yang di bagian depan.

Lanjutnya, 18 tersangka lainnya berdasarkan fakta perbuatan dan perannya masing-masing diduga telah melakukan tindakan kekerasan terhadap petugas kami. kemudian secara bersama-sama melakukan tindakan kekerasan dan juga Pasal yang ketiga adalah persangkaan tidak mengindahkan perintah dari petugas kami di lapangan saat proses penyampaian pendapat, kemudian sudah selesai diminta oleh petugas kami agar membubarkan diri, mereka tidak membubarkan diri bahkan memberikan perlawanan dengan melempari petugas dengan batu kayu menggunakan bambu, terhadap tersangka yang 18 ini dipersangkakan Pasal 212 KUHP 214 dan atau 218 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 4 tahun.

“Tentunya penetapan tersangka ini telah melalui proses pendalaman, penyitaan barang bukti, pengumpulan alat bukti hingga pelaksanaan gelar perkara,” ujarnya.

Lebih lanjutnya ia katakan, dari 50 orang yang diamankan ini kami telah membuat Cluster untuk memperjelas bahwa tidak semuanya mahasiswa yang diamankan, ada 15 mahasiswa, Ada 16 orang buruh dan ada pelajar 6 orang.

Penulis: Cr/HmspolEditor: Redaksi