Zakat Disoal, ‘Perawan’ Pinta Baznas Bertanggung Jawab dan Transparan

Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Rakyat Melawan (Perawan). [doc.klise]

Eggy mengaku miris tentang masih tingginya tingkat kemiskinan di Kota Bekasi pada saat ini, pada tahun 2020 berjumlah 134 ribu jiwa. Yang membuat tambah miris adalah pengalokasian zakat tersebut kemana saja? ini yang perlu digaris bawahi, Jika memang pengalokasian zakat itu benar sesuai pada tempatnya mestinya tingkat kemiskinan Kota Bekasi semakin kecil.

“Namun apalah daya saat ini malah tingkat kemiskinan itu malah stagnan, bahkan cenderung semakin naik,” tutur Eggy.

Eggy kemudian mengkalkulasikan pehitungan dana zakat yang berhasil ditarik Baznas Kota Bekasi dari non ASN yang Non Muslim: 13.800 ( Total Non ASN) x 30% = 4.140 orang jika 4.140 Orang x Rp. 75.000 = Rp. 310.000.0000 / bulan.

“Lantas dikemanakan uang zakat tersebut? sampai saat ini tidak ada bukti data pengembalian uang zakat bagi non muslim tersebut. Belum lagi kategori ASN Kota Bekasi yang non muslim sudah berapa total keseluruhan yang dipungut dalam sebulan,” jelasnya.

Eggy pun berencana akan menindaklanjuti masalah ini secara kompleks sampai pada Kejari dan Kemenag tujuannya agar tuntas dan Baznas Kota Bekasi steril dari oknum yang bermain didalamnya.

“Sangat disayangkan badan suci yang harusnya menjadi salah satu pilar yang membantu pemerintah dalam pemberantasan kemiskinan di Kota Bekasi malah dikotori oleh ulah oknum yang bermain didalamnya. Maka dari itu, kami mendesak Pemerintah Kota Bekasi segera mengevaluasi Baznas Kota Bekasi secara total,” ujarnya.

Penulis: CrEditor: Redaksi