KLISE, KAB. BEKASI – Ada beberapa wilayah di Kecamatan Tambun Utara memasuki musim kemarau. Sudah hampir beberapa bulan tidak diguyur hujan. Kondisi itu sangat berimbas langsung ke petani, beberapa lahan pertanian di Desa Sriamur dan Satriamekar mengalami kekeringan yang ditinjau langsung oleh H. Najmuddin S.Ag, M.Ling, Tr. IP, Rabu (4/8/2024).
“Harus koordinasi dengan Pj Bupati Bekasi dan dinas terkait, selain itu perlu ada pembagian debit air dari hulu sampai hilir. Agar dikemudian hari tidak menjadi bencana kekeringan kembali,” ungkap Najmuddin.
Oleh karenanya, Najmuddin pun menindaklanjuti surat Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nomor : 001/LK/KTNA.TAMARAIIX/2024 Tanggal 02 September 2024 perihal Laporan Kekeringan dan surat Koordinator Penyuluh Kecamatan Tambun Utara Nomor : 001/BPP-Tamara/IX/2024 Tanggal 03 September 2024 perihal Laporan Kekeringan.
“Dengan ini kami laporkan hasil pengamatan dan identifikasi bersama dengan unsur stakeholder di wilayah Kecamatan Tambun Utara pada Saluran Sekunder Mangga dan Saluran Sekunder Rawa Baru yang mengalami pendangkalan, dikarenakan banyaknya sampah, dan rumput serta rusaknya beberapa turap pada saluran sehingga mengakibatkan terjadinya kekeringan di sebagian besar area persawahan dan palawija yang meliputi Desa Satriamekar dan Desa Sriamur,” bebernya.
Sekedar diketahui, Kecamatan Tambun Utara memohon bantuan kepada Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi untuk bantuan berupa:
1. Normalisasi Kali Rawa Baru Saluran Sekunder sepanjang 5 Km dari Desa Satriamekar sampai dengan Desa Sriamur Kecamatan Tambun Utara:
2. Pompanisasi untuk lahan kekeringan seluas 50 Ha di hilir Rawa Baru Desa Sriamur Kecamatan Tambun Utara berbatasan dengan Desa Sukamekar Kecamatan Sukawangi:
3. Pembuatan Pintu Air/ Embung di hilir Kali Saluran Sekunder Rawa Baru Desa Sriamur Kecamatan Tambun Utara berbatasan dengan Desa Sukamekar Kecamatan Sukawangi.***
