Kualitas Air Kotor dan Bau, Warga Perum Grand Cikarang City Protes ke Pengembang

Warga Perum Perum Grand Cikarang City Mengecek Kolam Air yang di Kelola oleh Pengembang.

“Saluran kontrol ini sangat penting agar saat dilakukan pembersihan airnya tidak meluber ke jalan dan pemukiman warga, khususnya yang tinggal di wilayah RW 15 & 16 (RT. 033, 034, 035),” tambah Joko, salah seorang Ketua RT Perum GCC.

Begitupun persoalan pengambilan sampah yang tidak sesuai jadwal menyebabkan sampah menumpuk dan menimbulkan belatung di tong-tong sampah. Warga khawatir dampaknya menimbulkan akan jadi wabah penyakit.

BACA JUGA : PPKM Mikro Darurat, LPM dan Empat Pilar Berikan Sembako Kepada Warga yang Isoman

Menanggapi keluhan warga Perum GCC terkait penyediaan air bersih, pengusaha Perum GCC, H. Amin mengatakan hal tersebut sudah diserahkan pengelolaannya kepada PDAM. 

“Silahkan minta penjelasannya secara detail ke pak Asmat Amin selaku Direktur Pengelola SPS Group (PT Sri Pertiwi Sejati),” saran H. Amin.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi menargetkan dapat mengakuisisi sedikitnya 30 ribu pelanggan air yang dikelola swasta untuk memudahkan pelayanan termasuk memasok air bersih kepada masyarakat dengan tarif lebih terjangkau. 

BACA JUGA : PPKM Darurat, Koramil 11/Pebayuran Bagikan Seratus Katung Beras ke Warga

“Kami targetkan tahun 2021 ini, sebanyak 30 ribu pelanggan air minum yang dikelola oleh swasta kami ambil alih pengelolaanya. Jadi nanti pelanggan swasta itu menjadi pelanggan PDAM dengan tarif sesuai PDAM,” kata Direktur Usaha Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Maman Sudarman.

Dijelaskan Maman, pengambilalihan pelanggan tersebut di antaranya Jababeka sebanyak 12.500 pelanggan, kemudian Grand Wisata 5.000 pelanggan, Perumahan Grand Cikarang City 7.500 pelanggan, dan Perumahan Graha Cikarang 900 pelanggan.

Penulis: ****Editor: Red