Tak hanya itu Adon mengatakan tentang peneng yang ada di billboard bukan rananya. “Kalau peneng itu no komen, walau pun ada penengnya kita cek perizinannya, intinya kami hanya menindak dan penertiban reklame yang tidak berizin kami tebang,” ujarnya.
Usai penebangan billboard oleh tim penertiban dari rumija pemilik datang ke kantor DBMSDA yang berada di Margahayu dan membuat berita acara pengambilan barang.
Masih di tempat yang sama, sementara pemerhati Kota Bekasi Tegas P mengatakan pihak dinas harus tegas dan ia menduga ada penggelapan pajak.
“Dinas harus tegas jangan main kasih saja barang tersebut harus peroses dulu, kalau memang billboard gudang garam itu tidak mengantongi izin tanyakan dulu itu peneng yang dari DPMPTSP siapa yang memasang, ada oknum bermain, kami menduga ini bisa penggelapan pajak,” ungkap Tegas saat di Dinas BMSDA Kota Bekasi. (11/05/23).
Ia pun akan terus investigasi terkait planeng yang ada di billboard tersebut.
