Kedai Di Pancawati Viral, Owner Kopi Doang Klarifikasi, Ini Penjelasan Prasetyo

Kedai Kopi Daong

“Sebetulnya mereka terlihat penuh kekecewaan juga menunggu jam buka, karena non muslim yang tidak berpuasa. Melihat situasi tersebut, tiem operasional mengijinkan masuk, hal dan kondisi tersebut ternyata menjadi kurang baik dan terjadilah miss komunikasi atas kejadian kemarin itu,” jelas Prasetyo.

Lebih lanjut ia katakan, hubungan Pemerintah Desa Pancawati maupun MUI Desa Pancawati dengan kedai Kopi Daong sangatlah baik dan terbina, beberapa kali sinergi dalam mengadakan berbagai kegiatan.

BACA JUGA : Sengketa Pemberitaan, Ketua SMSI Provinsi Bali Sebut Wartawan Memiliki Hak Tolak

“Kalaupun ada hal yang tidak baik biasanya mereka komunikasikan secara baik melalui by phone. Terlalu jauh kalau mereka melakukan sidak, karena biasanya mereka komunikasikan dengan baik jika ada hal yang tidak berkenan melalui Kepala Desa maupun Sekdes. Begitu juga  MUI biasannya melalui Ketua atau Sekertaris MUI ada komunikasi sebelumnya. Jika penting dan mendasar biasanya memberikan teguran secara lisan, kalaupun  tidak diindahkan biasannya mereka memanggil secara pribadi,” tambah Prasetyo.

Serapan dan pengaruh ekonomi, kata dia, Desa Pancawati sejak adanya Kopi Daong cukup terasa oleh warga, dimana dirinya memang ingin turut membangkitkan ekonomi Desa tersebut. Konsep Kopi Daong adalah warung kopi atau kedai kopi dgn 150 pekerja lokal yang mencoba mengais rejeki.

Penulis: GaniEditor: Jelly