Kedai Di Pancawati Viral, Owner Kopi Doang Klarifikasi, Ini Penjelasan Prasetyo

Kedai Kopi Daong

“Jelas warung kopi ini bisa menghidupi karyawan dan keluarga karyawan, begitu juga dengan warga setempat yang terlibat dalam perpakiran sekitar 80 -100 orang yang dipekerjakan secara bergilir oleh pengelola parkir, dalam hal ini Desa melalui ketua RW. Kita ketahui bersama saat ini dimasa pandemi (Covid-19) orang bekerja saja kesulitan memenuhi kebutuhan hidup apalagi yang tidak memiliki pekerjaan hanya mengantungkan pada parkir,” lanjut Prasetyo.

BACA JUGA : Diduga Lakukan Asusila di Bawah Umur, Anak Anggota Dewan Dilaporkan Kepolisi

Lebih lanjutnya ia katakan, selain itu sisi bisnis kita pelaksanaan buka usaha di bulan Ramadhan ini bahkan tentu ini bisa dinilai tidak ekonomis dimana kunjungan drop (penurunan) hingga tersisa 20%. Dari sisi keuangan secara operasional sudah minus dan tidak layak untuk dibuka karena pada akhirnya owner harus bridging (menjembatani) mengeluarkan dana menutupi minus bulan Ramadhan.

“Hal lainnya jika yakni management ada beban THR yang mau tidak mau bebannya bertambah duakali lipat.  Artinya pertimbangan management  tetap membuka adalah karena pertimbangan belas kasihan pada karyawan kalau mau diberhentikan atau dikurangi pada bulan Ramadhan karena tanggung jawab mereka pada keluarga juga sangat besar. Kami mengambil langkah tetap masuk dan mereka tetap bekerja dengan volume pekerjaan yg jauh berkurang supaya mereka ada harapan di Hari Raya,” bebernya.

Tak hanya itu ia pun menjelaskan, perlu diketahui Kopi Daong ini mayoritas muslim karyawannya, adapun karyawan yang taat menjalankan kewajiban agama dan tanggung jawab terhadap keluarga, seperti halnya Islam adalah Rahmatan lil Alamin, seperti halnya dalam kaidah Sufi orang Islam itu seperti langit dan bumi.

Penulis: GaniEditor: Jelly