Dongeng Ala BAKAMLA RI di RDP Dengan Komisi I DPR

Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto, S.T., M.H.

Dalam pemaparannya, Irawan menerangkan bahwa pihaknya tak mendeteksi radar dari kapal-kapal asing yang masuk di Perairan Natuna Utara, tepatnya dekat Laut China Selatan. Melainkan, ditemukan dengan menggunakan pengelihatan jarak jauh rombongan kapal dari dua negara tetangga Indonesia tersebut.

“Begitu dilihat kasat mata ataupun langsung pengamatan udara, itu bahkan sampai ratusan, mungkin ribuan kapal yang ada di sana,” ujar Irawan dihadapan legislator.

BACA JUGA : PWI Tangsel Akan Gelar UKW di Bulan Oktober, Ini Penjelasan Atal

Sangat jelas lagi- lagi Bakamla membuat cerita dongeng di DPR. Menurut Irawan, di radar tidak terpantau tapi lewat kasat mata terlihat ribuan. Jelas ini sangat tidak mungkin terjadi. Hanya orang-orang yang tidak pernah bertugas di kapal yang akan percara cerita bohong ini. Secara kasat mata di laut hanya bisa melihat menghitung tidak akan lebih dari 50 kapal.

Kalau sampai seribuan itu jelas bohong. Selain itu hal ini memperlihatkan ketidak tahuan Bakamla tentang aturan di laut. Menurut UNCLOS 1982, kehadiran kapal asing diwilayah laut terotiorial maupun di wilayah laut ZEE sepanjang yang mereka lakukan adalah berlayar lintas damai, itu sah-sah saja. Keberadaan kapal-kapal ikan itu sudah pasti berada dalam pantauan TNI AL. Bakamla jangan menganggap TNI AL tidur, tidak menjaga Perairan Indonesia.

Penulis: Laksda TNI (Purn) Soleman B PontohEditor: Red