BPDB Ungkap tidak ada Peringatan Dini Awan Panas Semeru

Foto: Gunung Semeru Mengalami Peningkatan Aktivitas Vulkanik Yang Ditunjukkan Dengan Terjadinya Guguran Awan Panas Mengarah Ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Pada Sabtu (4/12) Pukul 15.20 WIB. (BNPB).

Sementara ahli vulkanologi, Surono menilai, tak semua bencana harus disampaikan peringatan dini sebelum kejadian. Sebab, Gunung Semeru sudah menunjukkan tanda-tanda aktivitas jauh-jauh hari.

“Kalau tinggal di daerah rawan kan risikonya banyak sekali,” ujarnya.

Surono megibaratkan tinggal di kaki Gunung Semeru seperti hidup di tengah jalan tol. Masyarakat tidak bisa menyalahkan pemerintah soal peringatan sebelum kecelakaan. Masyarakat seharusnya sudah tahu tinggal di tengah jalan tol bisa menjadi korban kecelakaan.

Menurutnya, bencana yang terjadi pada Gunung Semeru itu bukan aktivitas baru. Guguran kubah yang menghasilkan awan panas itu sudah sering terjadi. Bahkan, laharnya selalu melewati Besuk Kobokan.

“Sudah sering terjadi makanya Besuk Kobokan itu menjadi ajang pencarian pasir karena di situ-situ juga,” ucapnya.

Penulis: StvEditor: Red