“Di pengembangan manusia, kita berharap semakin banyak perusahaan-perusahaan yang menyerap tenaga kerja asli Kabupaten Bekasi, disamping kita juga perbaiki kualitas para pekerjanya,” tuturnya.
Selain menggunakan APBD, Pemkab Bekasi juga sedang berupaya memulihkan ekonomi dengan melakukan penggalangan dana untuk dapat memberikan bantuan kepada masyarakat yang sudah tidak mampu bekerja seperti lansia, disabilitas, dan anak-anak terlantar. Jika masyarakat masih mampu bekerja, Pemkab Bekasi akan mengarahkannya untuk mengikuti pelatihan agar memiliki keahlian.
“Penanggulangan ekonomi dikaitkan dengan penanggulangan kemiskinan. Kita upayakan penggalangan dana, dan dari APBD juga masih digenjot untuk bisa memenuhi masyarakat yang tidak bisa memadai punya penghasilan sendiri,” pungkasnya.
Terakhir, terkait reformasi birokrasi. Ia menjelaskan kembali bahwa pengisian jabatan yang nanti dilakukannya akan bersih tanpa adanya intervensi uang atau kedekatan. Ia ingin memastikan bahwa pegawai yang mengisi jabatan tersebut merupakan pegawai yang dibutuhkan organisasi sesuai dengan kemampuannya.
“Saya pastikan selama saya memimpin tidak ada pengisian jabatan menggunakan uang. Jadi yang mengisi nantinya adalah orang-orang yang memang sudah sesuai dengan kemampuannya,” tutupnya.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga diadakan pemberian uang “kadeudeuh” atau perpisahan kepada 40 orang ASN Pemkab Bekasi yang pensiun dan ahli waris ASN yang telah meninggal dunia.
