Menurutnya, Dani Ramdan memang memiliki komitmen yang tinggi terhadap kepentingan masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Saya mengatakan ini bukan karena beliau atasan saya. Saya sudah melihat dan merasakan bagaimana keberpihakan beliau terhadap kepentingan orang banyak,” tandasnya.
Selain itu, kata Oche – demikian dia akrab disapa – karena Pj Bupati Dani Ramdan berlatar belakang ASN, dia mengerti betul segala permasalahan yang terjadi di Pemkab Bekasi.
Contohnya, kata Oche, terkait penyerapan anggaran pada perangkat daerah. Itu benar-benar dia kontrol melalui briefing dengan perangkat daerah. Selama ini, lanjut Oche, bupati-bupati sebelumnya tidak pernah melakukan briefing.
“Nah, di era kepemimpinan Pak Dani (Ramdan) inilah briefing dengan perangkat daerah diaktifkan lagi. Dan, menurut saya ini sangat baik. Apalagi yang dikontrol masalah penyerapan anggaran,” ujarnya.
Tak hanya mengontrol penyerapan anggaran pada perangkat daerah melalui briefing yang dilakukan setiap Selasa. Kata Oche, kepedulian Pj Bupati Dani Ramdan terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga sangat tinggi.
Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, kata dia, mewajibkan perangkat daerah agar membeli produk UMKM. “Jadi, sangat keliru kalau ada orang mengatakan Pak Dani (Ramdan) tidak berbuat apa-apa di Bekasi ini. Justru beliau sangat peduli terhadap masyarakat Kabupaten Bekasi,” tegas Oche.
Bahkan terhadap ASN yang pensiun pun, kata Oche, Pj Bupati Bekasi memberikan perhatian penuh dengan memberikan kadeudeuh kepada ASN tersebut.
“Bupati sebelumnya, seperti almarhum Sa’duddin, Neneng Hasanah Yasin dan almarhum Eka Supria Atmaja, tidak pernah memberikan kadeudeuh kepada ASN yang pensiun. Tapi Pak Pj Bupati Dani Ramdan sangat luar biasa kepeduliannya. Dan, kadeudeuh itu diberikan saat apel setiap tanggal 17,” tutup Rose Giatri.
