Diduga Berkedok Normalisasi untuk Akses Jalan Perumahan, Nahas Beko Developer Mendem Dalam Lumpur

Alat berat jenis Beko terperosok didalam lumpur. di Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara. [dok.klise]

KLISE, KAB. BEKASI – Warga Tambun Utara, Desa Satria Jaya dikejutkan kehadiran satu unit alat berat yang teronggok di tengah-tengah Kali Pabrik Levi’s. Alat berat jenis Beko itu, memporak porandakan pohon pisang disekitarnya, dan normalisasi bantaran kali yang diduga belum mengantongi izin.

Kondisi itu diketahui sejak 22 Januari 2024 yang berdasarkan surat masuk dituju untuk Kepala Desa Satria Jaya dengan nomor : 26/SK-ALM/1/2024 yang diterbitkan oleh ‘Arya Lingga Manik Engineering & Property’ untuk penurunan alat berat ke lokasi bantaran Kali milik Perum Jasa Tirta II (PJT II).

Dalam Pantauan Klise, memperlihatkan sebuah alat berat dalam posisi teronggok di dalam lumpur. Kehadiran alat berat memporak-porandakan seluruh pohon pisang di bantaran kali habis dibabatnya.

Sambil menunjukkan kondisi lingkungan disekitar Beko teronggok, ia menuturkan keherannya karena tiba-tiba ada Beko yang melintang di tengah-tengah kali. Ia juga menjelaskan, jika sebelumnya dirinya tidak mendapat pemberitahuan atu sosialisasi mengenai akan ada alat berat yang ada di wilayahnya.

“Kaget betul….betul, kaget. Di kali ada beko yang mendem setelah memporak-porandakan puluhan pohon pisang yang diduga untuk pembukaan akses jalan perumahan. Tapi, anehnya isi surat tersebut untuk normalisasi kali, jelas ini telah pembohongan publik,” geram anak muda yang berinisial RNRN, Selasa (19/3/2024).

Menurut pengakuannya, warga Kampung Kebon Singkong juga merasa dirugikan akibat adanya beko tersebut. Pasalnya, normalisasi yang berkedok untuk pembuatan jalan tersebut sama sekali belum melakukan sosialisasi ke warga.

“Boro-boro kompensasi, sosialisasi aja ke warga tidak ada,” kesalnya.

Sementara warga berinisial AM, menyampaikan posisi alat berat yang teronggok ditengah kali, menjadi tontonan warga dan pengendara yang sedang melintas. Bahkan, isu penolakan dari warga kampung sekitar pun berhembus kencang, karena ulah oknum developer nakal yang tanpa se-izin lokasi dan warga sekitar.

“Turun dari langit kali itu beko-nya atau surprise buat warga, karena ada yang Ultah, Pemerintah mah bebas bro,”cetushya.

Akibat pengerjaan tersebut, warga yang menggarap sawahnya terhenti, diduga sawah tersebut akan dibangun untuk sebuah Perumahan Komersil oleh Developer Arya Lingga Manik.

“Rencananya mau dalemin kali hingga nembus ke sawah yang katanya mau dibangun perumahan. Tapi, bekonya mendem, makannya kemaren pas  mendem warga pada sorak (teriak, red), orang gak izin gak permisi lagi, itukan swasta bukan pemerintah,” tukasnya.

Penulis: Guns